Search This Blog

Friday, April 29, 2011

Apa Itu Makanan Fungsional?



DEWASA ini ada kecenderungan orang mengonsumsi makanan tidak hanya semata-mata mempertimbangkan segi gizi dan rasanya, tetapi juga pengaruh makanan tersebut pada kesehatan tubuhnya. Makanan yang dikonsumsi harus diusahakan juga dapat menjaga kesehatan dan kebugaran, serta menurunkan efek negatif bagi tubuh pengonsumsinya (Muchtadi dan Wijaya, 1996). Ini dasar dari apa yang disebut sebagai makanan fungsional.
Dalam ilmu kesehatan tradisional Cina, pangan fungsional mempunyai beberapa fungsi seperti memperbaiki status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan menyembuhkan penyakit serta memudahkan rehabilitasi (Weng dan Chen, 1995 dalam Muchatadi, 1996).
Makanan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang selain bergizi juga mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan seseorang, karena di dalam makanan tersebut terkandung komponen atau zat-zat tertentu yang mempunyai aktivitas fisiologis yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Jepang merupakan negara pertama yang mengembangkan makanan fungsional serta membuat peraturan dan prosedur registrasi terhadap Foods for Specified Health Use (FOSHU). Menurut para ilmuwan negeri matahari terbit itu, suatu produk pangan dapat dikategorikan sebagai makanan fungsional bila memenuhi persyaratan:
(1) Produk tersebut harus berupa produk pangan (bukan kapsul, tablet atau powder) yang berasal dari bahan yang terdapat secara alami pada bahan pangan.
(2) Produk tersebut dapat dikonsumsi sebagai bagian dari makanan sehari-hari.
(3) Produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada saat dicerna serta memberikan peranan tertentu dalam proses metabolisme di dalam tubuh, antara lain memperkuat mekanisme pertahanan tubuh atau meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit, mencegah timbulnya penyakit tertentu (contoh : penyakit jantung, kanker, osteoporosis, dll), membantu mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit, menjaga kondisi fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan.
Makanan fungsional jangan dibayangkan sebagai suatu makanan yang jarang kita konsumsi karena makanan fungsional tersebut umumnya telah menjadi bagian dari konsumsi kita sehari-hari seperti :
- Tempe adalah makanan tradisional yang terbuat dari kedelai atau kacang-kacangan lain (koro), mengandung banyak zat gizi terutama protein. Di dalam tempe terdapat pula komponen aktif berupa isoflavon, daidzein dan genestein yang dapat mencegah beberapa penyakit degeneratif seperti kanker, kolesterol dan hipertensi.
- Susu asam seperti yogourt, yakult adalah makanan/minuman yang terbuat dari susu sapi yang diberi biakan mikrobia tertentu (spesies Laktobasillus bulgaricus atau Streptococcus thermophilus) yang memberi manfaat kesehatan.
Mikrobia tersebut akan mengubah laktosa susu menjadi asam laktat sehingga mudah dicerna, dan sangat baik untuk penderita lactose intolerance.
- Minum teh memberi kesegaran dan menyehatkan karena di dalam teh terutama teh hijau terkandung senyawa yang disebut catechin. Salah satu manfaat catechin khususnya dalam bentuk epigallocatehin gallate (EGCG) adalah menghambat peningkatan kadar kolesterol darah dengan cara menghambat penyerapan kolesterol yang berlebihan. Penderita diabetes boleh tetap mengkonsumsi teh (tanpa gula atau menggunakan pemanis non gula) karena catechin dapat menunda pencernaan dan penyerapan pati maupun gula di dalam usus halus sehingga tidak terjadi peningkatan kadar gula dalam darah secara cepat (http://www.elicir.net/Tea-science.html).
- Sayuran jenis criciferous atau kelompok kubis-kubisan seperti brokoli, bunga kol dan kubis/kol merupakan bahan makanan yang kaya akan isothiocyanates yang bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker. Pada kasus kanker payudara, estrogen dikenal sebagai promotornya. Isothicyanate yang berada dalam bentuk indole-3-carbinol akan menstimulasi enzim yang dapat mengubah entrogen yang bersifat reaktif menjadi bentuk inaktif.
Dengan demikian untuk mendapatkan makanan fungsinal tidak harus membeli suplemen-suplemen seperti yang banyak ditawarkan, cukup mengkonsumsi menu dari bahan makanan yang beragam dan seimbang antara kandungan gizi bahan makanan tersebut dengan kebutuhan tubuh.

sumber: http://www.suaramerdeka.com/harian/0303/24/ragam3.htm

No comments:

Post a Comment